Surat Buat Guru kami Syaikh Robi'



Kepada Fadhilatus-Syaikh Al Walid Rabe bin Hadi Al Madhali -Semoga Allah memanjangkan umur beliau diatas kesehatan dan keselamatan-

Tidakluput dari pengamatan Anda akan berita Salafiyin dan dakwah mereka di Indonesia saat ini seperti tercerai-berai dan perpecahan yang terjadi diantara masing-masing individu mereka yang semakin membuat syaithan dan musuh-musuh sunnah bergembira, terlebih lagi setelah Al Ustadz Luqman merilis tahdzirnya dari ustadz-ustadz lainnya seperti Al Ustadz Dzulqarnain secara khusus bersandar kepada ucapanmu tentangnya bahwa Al Ustadz Dzulqarnain suka berubah-ubah dan berjalan diatas metode Al Halabi (Asy-Syaikh Ali Hasan AlHalabi).

Maka dalam rangka menjelaskan perkara ini serta sebagai wujud tanggung jawab kepada kawan dan agar perkaranya semakin jelas, saya utarakan uraian berikut:

1-Mengelompokkan Al Ustadz Dzulqarnain ke dalam golongan ustadz-ustadz yang berpendapat bolehnya mendengar Radio Rodja tidak benar. Karena ia memiliki ucapan yang mentahdzir dari Radio ini dan ucapannya tersebar sampai salah seorang da’i Radio tersebut membantahnya dengan bantahan dalam beberapa episoded sebabkan tahdzirannya ini.

2-Begitu pula perkara menisbatkan kepada Al Ustadz Dzulqarnain, bahwa beliau bertanya kepada Asy-Syaikh Muhammad Al Imam pertanyaan yang sama yang pernah ditanyakan kepada Anda di Makkah yaitu pertanyaan seputaran Radio, saya bersaksi bahwa Al Ustadz Dzulqarnain berlepas diri dari tuduhan ini. Karena ia sendiri merasa cukup dengan ucapanmu. Dan saya ada di pertemuan itu.

3-Adapun hal yang berkaitan dengan pokok perkara, meskipun saya meyakini antara saya dan Allah Ta’aala bahwa dakwah Radio adalah dakwah Ahlussunnah dan begitu pula da’i-da’inya secara umum bahwa mereka adalah Ahlussunnah, sesungguhnya saya berpegang dengan nasihatmu untuk tidak memperdalam masalah ini dengan terus memuji Radio agar perselisihan tidak semakin tajam.

Akan tetapi setelah semua duat kembali ke negeri mereka masing-masing (setelah pertemuan di Makkah), Al Ustadz Luqman memaksa saya untuk mentahdzir dari Radio ini secara terang-terangan dihadapannya. Dan saya tidak terima pemaksaan seperti ini dari dia, karena cukup selain saya yang mentahdzirnya seperti Al Ustadz Dzulqarnain. Oleh karena itu saya katakan kepada Al Ustadz Luqman bahwa “Ucapan Asy-Syaikh Rabe cukup dan melegakan”

4-Dan sejak saat itu Al Ustadz Luqman mentahdzir dari saya dan diikuti setelahnya oleh Al Ustadz Muhammad Assewed. Keduanya mentahdzir dari saya pada beberapa majlis. Kemudian kondisinya semakin memburuk dengan keluarnya tahdzir Al Ustadz Luqman dari da’i-da’i yang dia anggap tidak sejalan dengan jalan yang ditempuh olehnya dengan tidak mentahdzir dari saya. Sebagaimana hal ini pernah ia utarakan sendiri dalam ancamannya secara lugas. Lalu keluarlah tahdziran Al Ustadz Luqman dari Al Ustadz Dzulqarnain setelah itu dan dari da’i-da’i lainnya.

Ini yang ingin saya utarakan kepada Anda. Dan saya tidak mengharapkan dibaliknya selain keridha’an Allah Ta’aala dan kembalinya dakwah salafiyin kepada jalan yang lurus dengan berdakwah ke jalan Allah dengan ilmu dan hikmah serta jauh dari fitnah dan perpecahan pada barisan mereka. Sebagaimana saya juga berdoa kepada Allah semoga Allah menganugrahkan kepada kami keikhlasan dalam ucapan dan perbuatan.

Jakarta– Indonesia

Muharram17 Safar 1435 H

Yangmencintaimu
(JafarSalih)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar